Mengenal PANDOMPRANA

(Bagian pertama)

Diperguruan-perguruan pencak silat, selain diajarkan gerakan pencak atau jurus, untuk tingkat lanjut tentu juga a diajarkan tata nafas atau latihan pernafasan. Baik untuk menambah power dalam serang tangkis maupun untuk kesehatan. Begitu juga di perguruan PerPI Harimurti. Para pemula memang hanya diberikan dasar-dasar gerakan pencak silat khas Tejokusuman. Namun setelah mengikuti latihan lanjutan, pelajaran tata nafas ini akan dipelajari sedikit demi sedikit. Dimulai dengan tata nafas untuk menambah power dalam berolah pencak silat, baru kemudian tata nafas lanjutan di tingkatan selanjutnya. Ini dimaksudkan agar hanya mereka yang benar-benar ingin belajar atau boleh juga dikatakan, hanya kepada mereka yang loyal kepada perguruan, sajalah yang akan mendapatkan keilmuan secara utuh.

Senyampang, di PerPI Harimurti ada salah satu jenis latihan tata nafas, yang sebenarnya dikhususkan bagi mereka-mereka yang telah berusia lanjut. Suatu keilmuan yang dipopulerkan oleh almarhum Sukowinadi dengan nama Pandomprana. BukanPandamprana seperti yang selama ini dikenal orang. Dalam bahasa Jawa, pandam berarti lampu, sedangkan kata pandom adalah kata lain dari Pituduh berarti petunjuk arah. Sedangkan kata prana berasal dari bahasa sansekerta yang berarti energi vital atau life force energy dalam bahasa Inggris, Ki dalam bahasa Jepang dan Chi dalam bahasa China.  Dalam bahasa sansekerta juga disebut Pranayama. Kalau ditulis dengan huruf Jawa, maka Pandomprana ditulis sebagai berikut:

Pandomprana

Pandomprana

Jika dilihat dari katanya, Pandomprana adalah petunjuk melakukan latihan nafas, atau petunjuk latihan olah nafas. Pandomprana merupakan salah satu dari sekian banyak latihan pernafasan yang dimiliki oleh PerPI Harimurti, yang digali oleh Guru besar almarhum  Sukowinadi. Maka Pandomprana adalah olah badan yang dibarengi dengan olah nafas.  Terutama  diperuntukkan bagi mereka-mereka yang sudah berusia lanjut untuk menjaga kesehatan badan secara menyeluruh (holistik).  Karena diperuntukkan bagi mereka yang sudah berusia lanjut, tentu saja gerakan olah badan dan nafas Pandomprana tidak seperti ilmu pernafasan yang lain. Gerakan-gerakan Pandomprana dilakukan dengan pelan, lembut, tidak tergesa-gesa, baik dilakukan dengan duduk bersila di lantai maupun gerakan-gerakan lain yang dilakukan tanpa harus berdiri. Bila ada gerakan yang dirasa sukar ataupun sulit untuk dilakukan, gerakan tersebut tidak boleh dipaksakan, lakukanlah sebatas kemampuan. Dengan latihan berulang-ulang, teratur dan  berkesinambungan, diharapkan gerakan-gerakan yang dirasa sukar tersebut lambat laun dapat dilakukan dengan baik dan benar.  Untuk mempelajarinya ada di Bagian kedua artikel ini.

penulis :Sardjono, anggota PerPI Harimurti