Gerak Pencak Silat Tedjokusuman yang dilestarikan oleh Organisasi Pencak Silat Krinamurti Mataram (dan organisasi lain saudaranya) adalah salah satu gaya pencak silat yang lahir di Yogyakarta (nDalem Tedjokusuman). Gerak Pencak Silat Tedjokusuman ini akan menjadi salah satu materi Wisata Pencak Nusantara 2015 dan dipandu langsung oleh salah satu gurunya, Antok Sugiarto.
Organisasi Pencak Silat Krisnamurti Mataram (sering disingkat KRISNAMURTI) berkedudukan di Yogyakarta, merupakan salah satu pewaris dan penerus aliran pencak silat “gaya Tedjokusuman” yang diciptakan oleh RM. HARIMURTI. Beliau adalah seorang pangeran dari kraton Ngayogyakarto, putra dari Gusti Pangeran Haryo Tedjokusumo. Masyarakat internasional mengenal GPH Tejokusumo adalah seorang tumenggung Kraton Yogyakarta, yang terkenal sebagai empu tari klasik gaya Yogyakarta. Sebuah ensiklopedia internasional bahkan menyebutkan, Tedjokusuman adalah pintu keluarnya tari klasik kraton Yogyakarta dan GPH Tedjokusumo adalah salah satu empu tarinya.
Raden Mas Harimurti atau yang biasa dipanggil dengan Ndara Hari adalah salah satu tokoh tari klasik kraton Yogyakarta, persilatan dan kebatinan dari Yogakarta. Beliau mempelajari semua itu sejak masa anak-anak. RM Harimurti lahir pada hari Selasa Kliwon, 25 Jumadilakir 1837 Jimawal atau 6 Agusutus 1907 dan wafat pada hari Rebo Pon, 19 Bakdamulud 1894 Je atau 18 September 1962. Sejak umur 13 tahun, beliau mengembara ke seluruh Nusantara menekuni ilmu persilatan dan kanuragan. Ndara Hari banyak bersahabat dan berbagi ilmu dengan tokoh- tokoh silat pada jaman itu seperti Kyai Busro, Kyai Mustapa, Kyai Iskak, Kyai Iskandar, dan lain lain.
Sejak usia muda, Ndara Hari dikenal sebagai anak yang nakal dan berani, bahkan dikeluarkan dari Euroosche Legere School Yogyakarta gara-gara mengajak teman-temannya untuk tidak menghadiri perayaan penobatan Ratu Wilhelmina.Salah satu bukti keberaniannya, adalah keikutsertaan beliau dalam pertandingan “Sambuk”, yaitu pertandingan silat antar pendekar silat, dalam suatu tempat tertutup berbentuk kalangan dengan menggunakan senjata pegangan masing masing. Dalam Sembilan kali aduan Sambuk yang diikutinya, Ndara Hari tidak pernah kalah. Hal inilah yang membuat beliau kemudian diangkat menjadi juri pertandingan sampai 3 kali.
Ndara Hari juga mempelajari seni bela diri dari negara asing yaitu jiu-jiutsu yang beliau pelajari secara khusus dengan mendatangkan guru dari Jepang dengan bayaran yang sangat mahal. Beliau juga mendalami seni kung fu dari aliran Sam Ban Ning dan Shantung dan waktu itu beliau dinobatkan menjadi pendekar disertai dengan upacara kebesaran.
Sekitar tahun 1930, beliau pernah menggegerkan dalem Tedjokusuman dengan mendatangkan harimau kumbang.Harimau ini akhirnya mati ditembak oleh polisi militer Belanda. Ulahnya itu untuk membuktikan suatu ilmu yang mampu menggerakkan makhluk lain. Pada waktu tentara Jepang datang ke Indonesia beliau pernah ditantang untuk berkelahi dengan algojo tentara Jepang. Ahli judo dan karate Jepang ini dikalahkannya dengan cara dibuat tertidur hanya dalam waktu kurang dari lima menit saja.
Pada masa hidupnya beliau dikenal sebagai pendekar yang sudah mumpuni dalam ilmu kesaktian dan juga ilmu pencak silat.Salah satu peninggalan beliau yang diwariskan dengan diajarkan kepada orang-orang yang belajar kepadanya adalah ilmu seni beladiri yang kemudian dikenal sebagai gerak pencak aliran Tedjokusuman. Pada masa hidupnya beliau memiliki banyak murid yang telah mempelajari ilmu seni pencak silat yang beliau kembangkan, beberapa diantara murid beliau itu melestarikannya dengan mendirikan oranisasi dan perguruan pencak silat, diantaranyaadalah: Perpi Harimurti, Krisnamurti Mataram, Popsi Bayu Manunggal, dan lain-lain. Mereka adalah organisasi-organisasi yang mewarisi dan melestarikan pencak silat ciptaan RM Harimurti.
Selain dikenal sebagai pendekar yang ahli seni bela diri, RM Harimurti semasa hidupnya juga dikenal sebagai ahli seni tari. Kemampuannya menari sangat dikenal di kalangan keraton Yogyakarta saat itu.Beliau sering ikut pentas seni tari yang diadakan oleh Keraton dengan tampil sebagai Raden Dursasana atau Patih Mamangmurka yang dinilai oleh para ahli tari sebagai sangat berhasil.Karena itu adalah sangat wajar apabila gerakan-gerakan seni beladiri yang beliau wariskan juga sangat luwes dan memiliki unsur keindahan gerak seperti halnya gerakan-gerakan tari. Khusus untuk ilmu pencak silat ini beliau dapatkan dari kegemarannya belajar ilmu beladiri semasa mudanya. Beliau belajar ilmu seni beladiri dari 8 aliran seni beladiri yang ada saat itu, kemudian membentuk beliau menjadi salah satu orang yang sangat mumpuni di dalam olah seni gerak pencak sebagai bela diri.
Semasa hidupnya beliau juga dikenal sebagai orang yang suka mengobati dan menolong orang yang datang untuk minta pertolongan.Beliau tidak pernah menikah, dan karenanya tidak memiliki keturunan. Sebelum meninggal beliau memiliki banyak murid yang kemudian tersebar ke seluruh Nusantara. Setidaknya ada 3 jenis ilmu yang sempat beliau ajarkan yaitu: seni gerak (seni beladiri pencak silat), seni pernapasan dan ajaran-ajaran mengenai kehidupan. Seni pernafasan warisan RM Harimurti sempat dibukukan oleh bapak Warsono dengan nara sumber utama bapak Tarsono, seorang murid RM Harimurti yang khusus diwarisi ilmu pernafasan.
Pewaris Pencak Tedjokusuman yang lainnya adalah Bp. Subarjo (alm), pada masa hidupnya sebagai sesepuh dan guru pada perguruan Krisnamurti Mataram, beliau merupakan salah satu murid kepercayaan RM. Harimurti juga dikenal sebagai murid yang sangat mumpuni dalam penguasaan tenik maupun seni gerak pencak gaya Tedjokusuman sehingga konon beliau dipercaya untuk dapat menyeleksi murid yang akan diasuh langsung oleh RM. Harimurti.
Sebagai gerakan untuk membela diri, seni pencak silat aliran Tedjokusuman ini merupakan salah satu gerakan yang sangat lengkap karena diciptakan oleh seorang empu atau pendekar sudah sangat mumpuni pada jamannya.Gerakan dari pencak silat Tedjokusuman ini dapat dibedakan dari seni pencak dari aliran lain karena memang memiliki ciri-ciri yang khas. Gerakan pencak silat Tedjokusuman bertumpu pada konsep: kaki harus trampil seperti tangan, bisa memukul, menampar, bahkan mencubit. Berikut ini beberapa ciri khas dari gerakan pencak silat warisan RM Harimurti.
Sikap kuda-kuda adalah sikap berdiri tegak, menghadap penuh dan berdiri sempurna.
- Yang dimaksud dengan kuda-kuda adalah posisi tubuh yang siap untuk mengantisipasi setiap gerak dan aksi lawan. Pada posisi kuda-kuda ini seseorang bisa saja langsung menyerang atau menangkis atau melakukan aksi-aksi yang lain, juga pancingan atau gerakan-gerakan yang lain untuk memperkuat posisi kita. Dalam posisi kuda-kuda seseorang harus dalam pandangan penuh terhadap lawan, sehingga dapat menanggapi setiap perubahan dan aksi dari lawan secara terbuka dan langsung.
- Selain itu kuda-kuda dapat diartikan sebagai posisi menunggu, karena itu harus dalam posisi yang enak dan sikap yang bisa dilakukan dalam waktu yang lama apabila diperlukan.Kadang-kadang apabila diperlukan, bisa juga sikap kuda-kuda itu diubah dengan sikap yang lain secara tiba-tiba, misalnya menjadi sikap merendah atau miring, sesuai kebutuhan.
- Pada saat posisi kuda-kuda, kedua kaki harus menapak dengan sempurna, kedua kaki menopang berat tubuh secara seimbang seperti orang berdiri secara biasa.Hal ini dimaksudkan supaya apabila diperlukan, maka berat badan dan tumpuan dapat dipindah dari kaki yang satu ke kaki lainnya dengan mudah dan cepat. Perpindahan berat badan dan tumpuan merupakan satu hal yang sangat penting untuk melangkah dalam suatu proses penyerangan atau pertahanan (tangkisan).
- Untuk dapat menyerang atau menangkis dengan sempurna selalu dibutuhkan tumpuan yang kokoh.Tanpa tumpuan yang kuat, maka serangan atau tangkisan menjadi tidak bertenaga dan tidak bisa menghasilkan efek yang kuat.Pada saat melakukan langkah untuk melakukan serangan atau tangkisan, maka posisi badan dan kaki harus dalam posisi yang tepat dan menguntungkan. Oleh karena itu, pergerakan kaki dan langkah merupakan, hal yang sangat penting dalam setiap gerakan.Dengan posisi yang tepat, maka serangan atau tangkisan bisa menjadi sangat kuat dan mematikan.
Posisi telapak tangan terbuka dengan empat jari yang rapat.
- Seni pencak mempunyai banyak sekali variasi serangan dan tangkisan.Ada banyak serangan dan tangkisan yang dilakukan dengan tangan terbuka dan ada juga serangan yang dilakukan dengan tangan mengepal.Posisi tangan terbuka memungkinkan kita untuk melakukan beragai macam gerakan atau tangkisan tanpa terpaku pada satu macam tangkisan atau serangan saja.Posisi tangan terbuka juga memungkinkan kita untuk melanjutkan suatu tangkisan dengan suatu gerakan tangkapan, kuncian atau bantingan apabila diperlukan.
- Posisi tangan terbuka ini membutuhkan jari-jari tangan yang kuat dan kewaspadaan yang tinggi, karena jari-jari yang terbuka ini dapat dengan mudah cedera apabila diserang, maka keempat jari harus selalu rapat dan siap.Selain itu jari-jari juga harus dilatih untuk dapat kuat dan terampil. Pada posisi tangan terbuka ini sebenarnya juga menunjukkan bahwa kita tidak dalam posisi yang mau mengancam lawan, tetapi kita lebih siap untuk menerima dan menghadapi setiap aksi dan gerakan lawan yang mengancam.
Keseimbangan antara gerakan kaki dan tangan
- Pada waktu masa hidupnya RM Harimurti sudah mempelajari berbagai macam aliran beladiri, karena itu penguasaan geraknya tentu saja sudah sangat lengkap.Baik tangan atau kaki adalah anggota badan yang dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk menangkis ataupun menyerang karena itu harus dilatih dan dihidupkan secara seimbang. Seperti juga tangan kaki juga harus bisa memukul, menangkis dan bahkan mengunci, meskipun dengan cara berbeda. Gerakan-gerakan kaki pada hakekatnya adalah seperti tangan yang di posisi bawah.Karena itu untuk segala gerakan–gerakan baik itu serangan, tangkisan atau kaki selalu ditujukan ke arah bawah.Gerakan kaki dianjurkan untuk hanya sebatas kemampuannya saja (sebatas orang bisa mengangkat kaki secara normal) tidak untuk melakukan serangan yang terlalu tinggi. Untuk gerakan-gerakan yang ke arah tinggi maka akan lebih mudah dan menguntungkan apabila dilakukan dengan menggunakan tangan.
- Dari pengamatan dan pengalaman yang dilakukan, khususnya melihat dan mendengar tentang riwayat dan ciri-ciri para muridnya, RM Harimurti ternyata mendidik mereka sesuai dengan ciri fisik dan psikologi masing-masing murid. Murid dengan postur yang tinggi akan dididik dan menerima gerakan pencak yang berbeda dibandingkan dengan murid yang relatif lebih pendek, namun semua itu diberikan spesifik sesuai dengan postur tubuh dan karakter psikologisnya. Oleh karena itulah, ada murid yang menguasai permainan bawah, permainan tengah dan permainan atas, dan hal inilah yang mewarnai cirikhas dari masing-masing perguruan yang termasuk dalam aliran Pencak gaya Tedjokusuman. Dari pengamatan ini terbukti bahwa RM Harimurti adalah pendidik yang hebat sekaligus pencipta gerak pencak silat yang lengkap.
Recent Comments