Gerak Gulung Budi Daya atau biasa disebut secara singkat sebagai Gerak Gulung adalah sebuah aliran silat yang bersumber dari sebuah aliran silat tradisional dari jaman kerajaan Padjadjaran, bernama Gulung Maung yang diturunkan secara turun temurun didalam garis keluarganya yang sangat tertutup dari kalangan diluar jalur keluarga.
Akhirnya sampailah aliran ini pada Eyang Sarean yang memiliki putra yaitu Eyang Guru H. Abdullah yang tinggal di Sukaraja Bogor. Dimasa Eya
ng Guru inilah nama Gulung Maung diubah menjadi Gerak Gulung Budi Daya ti Padjadjaran, dimana perubahan ini didasari atas perubahan dari sifat permainan Gulung Maung yang buas dan ganas dengan prinsip “kembangna cilaka buahna pati” menjadi permainan yang dibudi dayakan dan lebih berprinsip manusiawi dan tidak lagi seganas Gulung Maung yang bersifat bagaikan seekor harimau yang pada dasrnya berprinsip harus membunuh mangsanya.
Pada masa itu Eyang Guru melakukan itiqoroh dan mendapatkan gambaran seorang bayi yang baru lahir, merangkak, melangkah dan berjalan. Berdasarkan mimpi tersebut Eyang Guru mengambil gerakan dengan dasar tangtungan/adegan/sikap berdiri sholat. Inilah kisah terciptanya jurus Salancar yang menjadi dasar dari Gerak Gulung.
Eyang guru berharap dengan perubahan Gulung Maung menjadi Gerak Gulung, seseorang yang memiliki permainan ini tidak akan lagi sebuas harimau karena pada prinsipnya manusia lebih unggul daripada harimau dan sebagai pengingat bahwa pada dasarnya permainan ini adalah untuk membela diri.
Dalam Gerak Gulung dikenal istilah Rakawira yaitu orang yang sudah memiliki ijin untuk melatih. Juga dalam Gerak Gulung tidak dikenal istilah guru dan murid. Yang ada adalah kakak dan adik, bagaikan sebuah keluarga. Untuk itu untuk sah mempelajari Gerak Gulung biasanya akan melalui prosesi taleq agar resmi menjadi warga Gerak Gulung Budi Daya. Dalam upacara taleq ini nanti kita berkesempatan untuk berkenalan dengan warga-warga lain dan mendengarkan nasehat-nasehat agar kita selalu ingat menjaga diri dan hati kita.
Dalam perkembangannya Gerak Gulung saat ini hanya membuka tempat latihan di kediaman Rakawira dan Padepokan Pencak Silat Taman Mini.
Mengikuti perkembangannya, kami warga Gerak Gulung Budi Daya berencana akan membuka tempat latihan baru di kawasan Jaka Permai Bekasi.Insya Allah latihan akan dimulai pada awal bulan Februari 2013, setiap hari minggu malam jam 19:00 hingga 21:00.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tempat latihan baru di Bekasi tersebut dapat menghubungi Bpk. Nizam di nomor 08881147195.
kang awang, saya mau belajar silat gerak gulung budidaya
saya juga udah minta izin sama orang tua saya
oh ya kata ibu saya salam buat kang awang
nama ibu saya sunarti
silahkan datang ke tempat latihan saja om
salam kembali
ini berdirinya tahun berapa ya ? dan Eyang Sarean ada di tahun berapa ? Nuhun
Gerak Gulung Budi Daya ti Padjadjaran tidak ada perguruannya. Karena dulunya hanya diajarkan secara tertutup dalam lingkup keluarga (garis keturunan langsung). Baru sekitar tahun 1800-an akhir mulai diperbolehkan keluarga besar untuk belajar (selama masih ada pertalian saudara). Dan baru di era wa Horis, guru dari kang Awang, di perbolehkan orang diluar keluarga mempelajarinya.
Mengenai Eyang Sarean, tahun persisnya saya belum ada datanya, tapi mengingat Eyang Guru H. Abdullah sendiri ada di era tahun 1800-an mungkin Eyang Sarean ini ada di era 1700-an.