Teknik ini saya dapatkan dari seorang trainer NLP sekitar 5 tahun silam , sebagai salah satu teknik yang digunakan untuk memprogram unconscious mind kita dengan cepat. Dalam NLP teknik ini digunakan juga untuk meng-copy teknik orang lain secara cepat. Teknik ini sering saya terapkan dalam membaca buku, sehingga buku yang saya baca ide-idenya cepat sekali saya pahami. Kadang juga ketika saya ingin mencuri ilmu dari seorang trainer stock market lain, sembari beliau memberikan workshop saya hanya perlu duduk di belakang dan menerapkan teknik ini, sehingga ilmu yang diberikan bisa saya serap dengan cepat, dan kalau saya disuruh memberikan materi seminar yang sama insya Alloh 90% pasti sama dengan trainer tersebut.
Ide dalam teknik ini adalah mengambil proses belajar seorang bayi, seorang bayi terlihat sangat lambat dalam mepelajari sesuatu, namun jika sudah bisa pelajaran itu akan tertanam dalam-dalam dalam alam bawah sadarnya.
Jika dalam hubungannya dalam silat, ketika saya travelling dan melihat gerakan-gerakan silat biasanya saya duduk jadi penonnton yang manis, padahal sebenarnya saya sedang mencopy gerakan-gerakan silat tersebut dalam harddisk otak saya dengan cepat, sesampai di rumah film tersebut saya putar ulang lagi.
Saya banyak melihat juga pakar-pakar beladiri menerapkan teknik ini secara tidak sadar, namun sebenarnya kalau sudah memahami esensinya latihan yang dilakukan akan menjadi semakin efektif. Kunci dari Micro Muscle Movement (MMM) adalah melakukan suatu gerakan selambat mungkin, ternyata dengan bergerak melambat, kita bisa merasakan otot-otot mana saja yang bergerak. Sehingga kita bisa perintahkan untuk sebuah ide tambahan dari gerakan yang biasa kita lakukan. Bukankah ini sederhana sekali dan mudah. Namun, kita tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya, termasuk saya pribadi.
Contoh sederhana dalam silat adalah kita terbiasa menangkis dengan tangan kiri dan memukul dengan tangan kanan, suatu ketika saya pernah bertemu guru silat di pelosok kalimantan kebetulan beliau kidal sehingga saya ketika berlatih dengan beliau sering kerepotan dalam melayani “pasang sambut”, akhirnya saya program ulang diri saya dengan melakukan gerakan-gerakan secara sangat…sangat….sangat lambat kira-kira 1/20 lebih lambat dari gerakan yang sudah dianggap pelan, sehingga misalnya dalam satu jurus biasanya kita selesaikan dalam waktu 10 detik saya dapat lakukan dalam jangka waktu lebih lambat lagi yaitu 5 menit.
Dengan menerapkan teknik ini saya dapat melihat detail dengan setiap gerakan dan saya dapat lebih cepat memetik buah dari gerakan-gerakan itu.Cukup sekali program saja.
Contoh lainnya adalah seorang teman saya trainer NLP:
Dia selalu menjatuhkan gayung mandi yang masih terisi 1/3 air, saat mau diletakkan di bibir bak mandi, dimana saat itu matanya masih dalam keadaan terpejam karena baru dibasuh air.
setelah menyadari kejadian ini, dia langsung rubah programnya dengan perlahan-lahan menggerakkan tangannya lebih jauh lagi, sekitar 20 cm sehingga posisi gayung akan pas dengan posisi bibir bak mandi, saat dia taruh. Dia melakukan dengan sangat perlahan-lahan. Setelah itu, tidak pernah terjadi lagi. Hanya sekali program saja…
Biasanya untuk menajamkan reflek saya latih satu gerakan berulang-ulang dengan gerakan sangat-sangat lambat, reflek yang saya dapat jauh lebih baik dari pada berlatih dengan full speed dan full power dengan kuantitas lebih banyak.
Sebenarnya ingin bercerita lebih banyak namun, pak dokter sudah menunggu. Next time saya lanjutkan lagi
waahhh.. sangat membantu
ditunggu lanjutannya mas 😀
makasih banyak mas Adit!
Info yang sangat berguna, terima kasih Mas Adit
Salam kenal mas, bukankah gerakan sangat pelan dan lambat ini sudah diterapkan sekian lama oleh praktisi Tai Chi?. Mereka melakukan jurusnya dengan sangat lambat gerakannya tapi bertenaga? Apakah ada perbedaannya? Mohon penjelasannya. Terima kasih.