10314558_10203890169843902_9210226078094318635_nSalah satu bagian dari even besar tahunan kita, Pencak Malioboro Festival adalah Workshop shilat yang selalu menghadirkan guru guru silat luar biasa dan mumpuni dalam ilmunya.  Di PMF ke III 2014 ini Workshop silat kembali  dengan menghadirkan Mas Mochammad Amien dari Cakra V dengan Tactical Knifenya dan Demang Ahmed dari Pukulan Patikaman. Dalam web site nya  (http://mmasilatcombatsystem.com/)  dikatakan  Pencak itu hidup dan kehidupan. Silat itu bergerak, mengalir, berkelok dan bisa juga statis. Pencak Silat dalam perspektif masyarakat Madura adalah sekebbeh odik atau senjata hidup. Dia melekat dan menyatu dengan otot, dengan otak, dan dengan hati/rasa kita. Tak pernah hilang dan tak pernah berhenti bergerak, berfikir meski kadang dia diam statis tapi sejatinya dia waspada. Tubuh manusia diciptakan oleh Alloh SWT dalam sebuah bentuk yang sangat sempurna, bahkan kesempurnaannya melebihi Malaikat. Manusia selain memiliki tubuh, juga diberi akal dan qolbu oleh yang Maha Pencipta. Tubuh inilah yan secara sadar atau tidak, merupakan senjata improfisasi yang sangat ampuh dan efektif. Sebagaimana hewan dimuka bumi ini yang memiliki spesifik khusus dalam pola sera g dan hindarnya termasuk kamuflasenya. Tubuh manusia adalah satu senjata yang cukup dahsyat dan luar biasa. Hanya saja seberapa paham kita tentang rahasia yang terkandung dalam tubuh kita tersebut. Demikian pula dengan konsep yang diperkenalkan oleh Mas Mochamad Amien yang dikenal dengan nama MMA style (gaya Mas Mochamad Amien). Konsep dasar dari pencak silat MMA style merupakan perpaduan dari ilmu keluarga Mbah Bujuk Bindereh Ario Bijjanan sebutan yang diramu dengan permainan silat aliran lainnya seperti Cikalong H.Azis, Margaluyu Mas Sulis jogja, Arba’ Jihad, Pukul Hilang Cipto Hasan. Sementara tendangannya lebih banyak mengadopsi dari teknik Kala Hitam Kyukushinkai. Kenapa demikian, karena silat tradisional umumnya tak banyak mengenal fareasi tendangan. Dengan semangat pelestarian warisan leluhur yang sama, Demang Ahmed  juga menekuni dan mengembangkan  pukulan patikaman. Didirikan sebagai wadah pelestarian dan pengembangan tradisional KuntauBorneo.  Pukulan Patikaman sendiri merupakan sistem beladiri yg  memadukan aliran silat Kuntauasli Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dnegan  ciri-ciri permainannya yang sangat rapat, mengandalkan pukulan langsung ketitik vital poin tubuh. “Hal ini sesuai dengan makna patikaman itu sendiri yakni “serangan mematikan pada daerah yg mematikan di tubuh” kata Demank Ahmed yang mempelajari tradisional KuntauBorneo dari jalur keluarga maupun dari guru-guru lain yg bukan keluarga. Beliau belajar dari guru-guru dilingkungan keluarga, seperti j  Jakfar, Aban, Kantil, Utuy, dan Tabri. Dari jalur inilah Demank Ahmed mempelajari Kuntauyg disebarkan oleh Tuan Guru Hasyim Harimau. Sedangkan guru lain yang masih dihulu sungai tetapi bukan dari jalur keluarga adalah Julak Awat. Di Pahampangan aliran ini disebarkan oleh Guru Jamrah, kemudian menyebar  dari Marabahan lewat H.Muhammad  dan meluas lagi berkat penyebaran ajaran  Guru Galih dari pantai hambawang . Beliau adalah saudara seperguruan Guru Hasyim Harimau.  Bisa dikatakan bahwa demang Ahmed adalah generasi ke 4 dari penyebar utama pada masa-masa awal tradisional Kuntaudikalimantan. Dari Angah Uran di Mandawai  Kalimantan Tengah  Demang Ahmed pun belajar 7 teknik pukulan dari 22 teknik pukulan yang ada. Demang  belajar pukulan berantai pada H Kurdi di Sampit  disampit pada H.kurdi dan di Pangkalan-bun pada Pangeran Mua’syidinsyah raja kotawaringin barat. inilah guru2 yg sangat berpengaruh pada permainan patikaman Penasaran ingin melihat dan menimba ilmu bermanfaat dari keduanya? Ikuti Workshop Pencak Silat Pencak Malioboro Festival ke III 2014 di Balaikota Yoyakarta, 31 Mei 2014 pukul 09.00 – 15.00.  Buruan telpon mbak Atiek H untuk mendaftar di nomor telpon 08995472511. Tempat terbatas.