Ulin Limbuhan, sebuah tradisi pertempuran menggunakan tongkat yang di ambil dari ilmu pepedangan Cimande. Are Seka, sebuah tradisi bertarung menggunakan celurit yang merupakan budaya khas rakyat madura. Dua ilmu yang terkenal namun masih terselimuti misteri. Orang hanya mengenal nama dan legendanya saja, tak ada yang mengetahui dengan pasti bagaimanakah sebenarnya kedua ilmu tersebut.
Setelah melalui perbincangan panjang dan persiapan yang memakan waktu, pada 17 November 2012 Paseduluran Angkringan Silat berkesempatan mengadakan Workshop Ulin Limbuhan – Are Seka yang dibawakan oleh dua orang Pewarisnya, Abah Gending Raspuzi dan Mas Mochamad Amien.
Abah Gending Raspuzi selama bertahun – tahun mendalami Ilmu Cimande dan berusaha merumuskan Ulin Limbuhan agar dapat di perkenalkan kepada masyarakat umum. Sedangkan Mas Mochamad Amien adalah pewaris langsung ilmu Are Seka, ilmu ini sudah ada dan diturunkan di keluarganya selama ber abad lamanya.
Workshop ini bisa dibilang adalah workshop pencak silat pertama yang diadakan di Yogyakarta. Workshop ini diluar dugaan sangat menarik perhatian masyarakat. Terhitung sekitar 85 orang peserta yang mengikuti workshop ini. Sampai detik terakhir di laksanakannya acara masih banyak yang mendaftar dan ingin mengikuti workshop ini, tetapi panitia terpaksa harus menolaknya dikarenakan peralatan pelengkap workshop seperti Tongkat limbuhan serta Celurit yang disediakan panitia sudah tidak mencukupi.
Begitu besar antusiasme peserta. Mereka terlihat sangat bersemangat dan puas sekali dengan workshop ini. Tak hanya berhenti di workshop ini saja. Para peserta kemudian membentuk kolat pelatihan bersama, untuk lebih memperdalam lagi ilmu yang telah diberikan oleh dua guru yang luar biasa ini.
[embedplusvideo height=”281″ width=”450″ standard=”http://www.youtube.com/v/EoI9swSEDEw?fs=1″ vars=”ytid=EoI9swSEDEw&width=450&height=281&start=&stop=&rs=w&hd=0&autoplay=0&react=1&chapters=&notes=” id=”ep1771″ /]
Recent Comments