Setiap bulan Mei, sejak tahun 2012, secara konsisten, Tangtungan Project dan Paseduluran Angkringan Silat (PAS) bersama-sama mengibarkan bendera persaudaraan Pencak Silat di Yogyakarta. Sebuah semangat luar biasa yang menggema, menyerukan kembali bahwa, Pencak Silat sebagai warisan budaya luhur Nusantara masih ada. Pencak Silat yang selama ini mulai ditinggalkan, ditengah maraknya beladiri luar, kembali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, dan dilestarikan.
Pencak Silat bukan hanya sekedar ilmu beladiri semata. Pencak Silat sendiri dipahami sebagai bela diri dengan filosofi yang dalam, dimana didalamnya tertanam ajaran budi pekerti, tradisi dan nilai–nilai budaya bangsa Indonesia yang terkenal luhur sejak ratusan tahun lamanya. Sebuah seni beladiri dan budaya yang menjadi tonggak kejayaan Bangsa Indonesia selama berabad–abad. Pencak Silat juga menjadi salah satu sarana melatih kepercayaan diri dan kecerdasan anak secara menyeluruh, bukan hanya fisik tapi juga mental bahkan spiritual, sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa Indonesia yang kuat.
Dengan semangat pelestarian dan pengenalan kembali inilah, Tangtungan Project, dan PAS, didukung oleh para pesilat yang perduli, terus bergerak dan berkarya. Bersama sama membawa semangat dan amanat para leluhur, membangkitkan kembali budaya adiluhung, moral pendekar nusantara. Melalui Pencak Malioboro Festival yang spektakuler dari tahun 2012 sampai 2014, Pencak Silat kembali tuan rumah di negeri sendiri.
Di tahun 2015 ini, Tangtungan Project dan PAS mengembangkan idenya dengan menyelenggarakan Jambore Pencak Nusantara 2015, yang merupakan rangkaian event pariwisata tahunan Indonesia Pencak Malioboro Festival (PMF). Jambore Pencak Nusantara dimaknai sebagai pertemuan besar lebih dari 7500 pesilat dengan satu semangat yang sama, semangat melestarikan dan mencintai budaya bangsa, serta semangat sportifitas, menghargai keberagaman dalam satu kesatuan keluarga pencak silat. Jambore Pencak Nusantara yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 -31 Mei 2015 merupakan perwujudan atas permintaan Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan mendapat dukungan penuh dari Anis Baswedan, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan RI. Sebagai tuan rumah acara Jambore Pencak Nusantara, KGPH Hadiwinoto selaku Ketua IPSI DIY dan Walikota Yogyakarta Drs H. Haryadi Suyuti, terlibat langsung dan selalu memberikan dukungan serta fasilitas kepada komunitas PAS dan Tangtungan Project sebagai penyelenggara PMF dan Jambore Pencak Nusantara. Pemerintah juga sudah memberikan dukungan terhadap masyarakat Pencak Silat, dari sisi pelestarian dan pengembangan budaya.
Tentu semangat dan ide besar tidaklah cukup untuk mewujudkan semua keinginan ini. Perlu adanya kerja keras, perjuangan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pengusaha dan media. Untuk memberikan dukunga, tentu mereka harus mengenal apa itu Pencak Silat, Jambore Pencak Nusantara dan bagaimana mereka bisa berperan dalam mendukung kegiatan ini. Untuk itulah, pada tanggal 14 Februari 2015 pukul 19.00, diselenggarakan Panggung Gelar Budaya Pra Jambore Pencak Nusantara di Plaza Ngasem, Yogyakarta.
“Acara ini bertujuan untuk rekonstruksi gerakan Pencak Silat sebagai pembangunan karakter bangsa sekaligus ingin mengajak berbagai pihak termasuk pengusaha dan cendekiawan untuk memberikan dukungan kepada Jambore Pencak Nusantara 2015,” kata Koordinator PAS Ludyarto Wibowo. Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Anis Baswedan hadir dalam Panggung Gelar Budaya Pra Jambore Pencak Nusantara untuk memberikan dukungan langsung terhadap acara Jambore Pencak Nusantara 2015.
Selain penyajian serba serbi Jambore Pencak Nusantara secara lengkap, Panggung Gelar Budaya Pra Jambore Pencak Nusantara akan diisi dengan penampilan Orasi Budaya oleh Whani Darmawan, seorang seniman , aktor dan juga pesilat. Selain itu para tamu undangan dapat menikmati keindahan budaya Pencak Silat melalui penampilan Tim Demo PAS , PS. Krida Yudha Sinalika, PS Asad dan PS. Tapak Suci. Disini juga pengunjung dapat menikmati lezatnya makanan ala angkringan Yogyakarta.
Secara lengkap maka dijabarkan:
Acara
Gelar Budaya pra Jambore Pencak 2015
Tema
“Menuju Pendidikan dan Pembudayaan Karakter Manusia Indonesia”
Visi
Penggalangan dukungan terhadap Jambore Pencak 2015
Misi
Rekonstruksi gerakan silat sebagai pembangunan karakter bangsa
Penyelenggara
Tangtungan Project
PAS (Paseduluran Angkringan Silat) Yogyakarta.
PAS adalah sebuah komunitas yang mewadahi riungan pesilat dari Yogyakarta hingga tak terbatas jangkauan geografisnya, yang secara kultural masih merupakan budaya Nusantara.
Bentuk Acara
Santai, sopan, elegant, familiar
Rangkaian Mata Acara
- Pertunjukan pencak silat budaya (team demo Paseduluran Angkringan Silat)
- Sambutan Drs.H. Haryadi Suyuti – sebagai walikota Yogyakarta
- Sambutan KGPH Hadiwinoto – sebagai ketua IPSI DIY
- Pertunjukan pencak silat budaya (Krida Yudha Sinalika, Jagad, Kosegu)
- Pemutaran video dan Orasi budaya oleh Whani Darmawan
- Kunci wacana : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Drs. Anies Rasyid Baswedan.,Ph.D
- Penganugerahan Samir dan Tutup Kepala sebagai simbol kependekaran untuk Mendikbud Drs. Anies Rasyid Baswedan.,Ph.D dan disaksikan oleh KGPH Hadiwinoto
Tamu
- Mendikbud dan staf
- Kepala Dinas DIY
- Walikota Yogyakarta dan staf
- Para wakil dari perguruan-perguruan pencak silat budaya
- Para pengusaha
- umum
Recent Comments