Sejarah dan Perkembangan Ulin Limbuhan

Gending RaspuziUlin Limbuhan adalah salah satu sistem beladiri bersenjata yang bersumber dari pencak silat tradisional Jawa Barat, khususnya pencak silat aliran Cimande. Istilah “Limbuhan” sendiri mulai saya ketahui sekitar tahun 1977 ketika saya belajar pencak silat dari Bapak Moch. Saleh (alm), beliau mengajarkan kepada saya tiga rangkaian jurus “Jalan Limbuhan”, Bapak Saleh mendapatkan jurus ini dari Abah Aleh, pendiri HPS Panglipur Pusat. Abah Aleh mendapatkan jurus ini dari Bapak Ujang, salah seorang guru dari aliran Cimande.

Ketika saya mempelajari jurus Jalan Limbuhan, Bapak Saleh mengatakan bahwa jurus ini adalah dasar dari segala permainan bersenjata. Jika telah menguasai Jurus Limbuhan, maka akan mampu menggunakan senjata lain seperti golok, trisula, dan lain-lain. Di samping itu akan mampu pula melakukan jurus bersenjata dengan mengambil jurus tangan kosong dari aliran manapun sebagai sumbernya geraknya.

Sekitar tahun 1989 saya mempelajari pencak silat aliran Cimande di Babakan Tarikkolot Bogor kepada Abah Haji Darwis. Saya menerima 33 jurus Buang Kelid Cimande (jurus tangan kosong) dam 17 jurus Pepedangan (jurus bersenjata). Ketika mempelajari Jurus Pepedangan, barulah saya menyadari bahwa “Jalan Limbuhan” yang diterima dari Bapak Saleh bersumber dari Jurus Pepedangan. Jalan Limbuhan 1 berasal dari Jurus Pepedangan 1, Jalan Limbuhan 2 berasal dari Jurus Pepedangan 17, dan Jalan Limbuhan 3 berasal dari Jurus Pepedangan 4. Pola langkah Jalan Limbuhan dengan Jurus Pepedangan persis sama, namun dalam teknik permainan senjata Jalan Limbuhan terlihat lebih bervariasi.

Bimbingan guru Cimande yang lain, yaitu Bapak Beni Azhar alm. (murid Abah Haji Ishak, Babakan Tarikkolot Cimande) semakin membuka wawasan saya, 33 Jurus Buang Kelid Cimande yang sebelumnya saya fahami merupakan jurus tangan kosong ternyata adalah sumber permainan teknik bersenjata. Menurut beliau pula, konon jurus-jurus Cimande pada awalnya adalah jurus pertarungan menggunakan pedang, Wallohu A’lam.

Sejak saat itu saya mulai mengeksplorasi 3 jurus Jalan Limbuhan, 33 Jurus Buang Kelid, dan 17 Jurus Pepedangan sehingga akhirnya tersusun sistematika latihan yang dinamakan “Ulin Limbuhan”.

Ulin berarti permainan atau ilmu, limbuhan berarti tongkat pemukul. Jadi Ulin Limbuhan bisa diartikan sebagai ilmu beladiri menggunakan tongkat.

Adalah fakta bahwa seni beladiri menggunakan tongkat yang lebih dulu dikenal di dunia adalah Arnis/Kali/Eskrima yang berasal dari Filipina yang kini berkembang di Amerika dan Eropa. Sedangkan Pencak Silat lebih dikenal sebagai beladiri tangan kosong yang cukup digemari di mancanegara. Tidak banyak yang mengetahui bahwa di dalam pencak silat pun terdapat ilmu yang mendalami teknik bersenjata, di antaranya Ulin Limbuhan ini. Beberapa waktu yang lalu di Bandung diselenggarakan Seminar dan Workshop seni beladiri bertongkat yang diisi oleh beladiri Arnis/Kali/Eskrima dari Filipina dan beladiri Ulin Limbuhan dari Indonesia. Dalam seminar yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta itu dapat disaksikan bagaimana persamaan dan perbedaan antara beladiri Arnis dan Ulin Limbuhan. Dan saat itu banyak yang baru mengetahui bahwa di Indonesia pun ternyata ada seni beladiri yang menggunakan tongkat. Setelah usai seminar, ada sekelompok peserta yang langsung meminta untuk membuka latihan Ulin Limbuhan. Sejak itulah, Ulin Limbuhan mulai diajarkan kepada masyarakat umum. Sesungguhnya materi Ulin Limbuhan sudah dicanangkan untuk dipelajari di tingkat 9 di Lembaga Pewarisan Pencak Silat Garis Paksi yang saya dirikan tahun 1997. Namun, mengingat anggota Garis Paksi belum ada yang mencapai tingkat 9, maka Ulin Limbuhan belum sempat diajarkan. Berhubung permintaan untuk mempelajari Ulin Limbuhan banyak berdatangan dari luar maupun dari intern Garis Paksi sendiri, maka saya mengeluarkan kebijakan:

  1. Dibentuk Komunitas Latihan “Ulin Limbuhan – Seni Tarung Silat Bertongkat” untuk anggota Garis Paksi. Di sini semua teknik Ulin Limbuhan diajarkan. Mulai dari Jurus Buang Kelid Cimande, Jurus Pepedangan, Jalan Limbuhan dan berbagai teknik lainnya secara lengkap. Atribut latihan menggunakan pakaian pencak silat lengkap sebagaimana biasanya.
  2. Dibentuk Komunitas Latihan “Limbuhan Stick Fighting Art” untuk masyarakat umum. Di sini yang diajarkan lebih fokus ke beladiri praktis. Atribut latihan tidak menggunakan pakaian pencak silat, melainkan T-shirt, celana training, dan bersepatu. Dengan niat untuk memperkenalkan seni beladiri bertongkat asli Indonesia, ilmu yang saya simpan lebih dari 20 tahun ini sejak tahun 2012 mulai saya ajarkan kepada masyarakat umum.

Teknik dan Tahap Latihan Ulin Limbuhan

Ulin Limbuhan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis teknik, yaitu:

1. Dasar, yang terdiri atas teknik:

a. Salancar, yaitu teknik dasar untuk melancarkan koordinasi gerakan limbuhan. Di antara

tekniknya adalah:

1) Susun.
2) Kubet.
3) Golang.
4) Paksi Muih.
b. Sabetan, yaitu teknik serangan dan belaan limbuhan. Di antara tekniknya adalah:

1) Sikap Pasang (1-5).
2) Dalapan Sabetan (1-8).
3) Salikur Sabetan (1-21).

2. Langkahan, yaitu teknik langkah dan pola langkah. Di antara tekniknya adalah:

a. Jagangan.
b. Dalapan Juru.
c. Pasagi .
d. Pancer Soja.
e. Pancer Serong.
f. Soja maju mundur.
g. Serong maju mundur.

3. Rantean, yaitu rangkaian gerak berbagai jenis teknik serangan dan belaan. Rantean ini bisa dijadikan Ibing Penca dengan musik pengiring Kendang Penca. Di antara tekniknya adalah:

a. Jalan Limbuhan 1-3.
b. Ela-ela.
c. Selup Kuriling.
d. Selup Jagangan.
e. Selup Tagogan.
f. Samberan.
g. Piceunan.
h. Balungbang.

4. Pasangan, yaitu latihan berpasangan menggunakan sepasang limbuhan dengan gerakan yang telah ditentukan. Di antara tekniknya adalah:

a. Timpah Sabeulah (1-4).
b. Timpah Dua Kali (1-4).
c. Kelid (1-4).
d. Paksi Muih (1-8).
e. Kubetan (1-12).

5. Sambutan, yaitu latihan berpasangan berupa aplikasi menghadapi berbagai serangan. Menggunakan satu atau sepasang limbuhan. Di antara tekniknya adalah:

a. Sambutan Dalapan Sabetan.
b. Sambutan Salikur Sabetan.

6. Palagan, yaitu latihan pertarungan bebas menggunakan satu atau sepasang limbuhan.

 

Kesimpulan dan Penutup

Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa secara keilmuan Ulin Limbuhan termasuk ilmu lama, sezaman dengan munculnya aliran pencak silat Cimande. Namun, harus jujur saya sampaikan bahwa sayalah yang melakukan pemilihan, pemilahan, dan penyusunan teknik sehingga menjadi satu sistem beladiri bertongkat yang utuh dan mandiri.

Gegerkalong, Iedul Adha 2012
Gending Raspuzi, S.H.
Pendiri Lembaga Pewarisan Pencak Silat GARIS PAKSI