Gambar timbul (relief) paling kuno yang memperlihatkan peralatan besi terdapat pada prasasti batu yang ditemukan di Desa Dakuwu, di daerah Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Melihat bentuk tulisannya,  diperkirakan prasasti tersebut dibuat pada sekitar tahun 600-700 Masehi. Huruf yang digunakan, huruf Pallawa. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Sanskerta.
Prasasti itu menyebutkan tentang adanya sebuah mata air yang bersih dan jernih. Di atas tulisan prasasti itu ada beberapa gambar, di antaranya adalah belati atau pisau yang bentuknya amat mirip dengan keris buatan Nyi Sombro, seorang empu wanita dari zaman Pajajaran

Prasasti Tuk Mas memuat sejumlah ICONOGRAPHY  SYMBOLS yang dipahatkan pada sebuah batu dengan sebaris aksara Pallawa Grantha yang tertulis di bagian bawahnya.

Simbol-simbol tersebut antara lain adalah roda (Chakra) dengan 16 jeruji, sebuah GADA, 2 buah tempat air(Purna Kumbhas), sebuah tombak bermata tiga (Trisula), sebuah Kapak (Parasu), sebuah tongkat, sebilah Pisau dan 4 buah batu rosetta bermotif bentuk teratai.

Tempat Penempaan Keris oleh seorang Mpu bernama Besalen, disinilah bahan baja dan pamor ( Nikel/batu meteor ) dijadikan satu dan dipanaskan . Suhu untuk memanaskan sekitar 1000 derajat Celcius.

Penempaan bahan keris dengan suhu yang lebih dari 1000 derajat Celcius akan menimbulkan percikan api  , bahan ditempa lalu dilipat berkali kali. Penempaan keris membutuhkan ketekunan karena setiap bahan keris paling banyak ditempa sekitar 7-10 kali pukulan tempa lalu harus dimasukkan lagi ke bara api . Lipatan berkali-kali akan menimbulkan pamor keris . Menurut Mpu Sungkowo (Jogja ) melipat bahan keris  bisa mencapai  antara  100 sampai dengan 4900 kali tempa . Semakin banyak lipatan akan bisa menghasilkan Pamor yang baik

Ububan adalah tekhnik memanaskan bara api pada jaman dahulu yg sampai sekarang terkadang masih dilakukan , meskipun jaman sekarang sudah dibantu dengan kipas elektrikal atau biasa disebut Blower. Ububan ini memakai 2 buah batang bambu yang ujungnya diberi karet dan kain , sistemnya sama seperti halnya dengan klep. 2 buah batang bambu tersebut ditekan bergantian   untuk menimbulkan angin sehingga akan mempercepat suhu bara api yang diinginkan.

Untuk membuat Keris yang baik ada proses dengan menatah keris , hal ini disebut dengan Ricikan Keris . Ricikan ini berupa ukiran pada pinggir dan tengah bilah keris

Urutan tahap pembuatan Keris adalah , dari 2 buah bahan baja yg ditengahnya ada nikel atau bisa juga dengan batu meteor kemudian ditempa dan dilipat berkali kali menjadi satu, ini disebut dengan saton, Setelah menjadi satu kemudian dibelah lagi menjadi 3 bagian dan kemudian dijadikan satu lagi yg disebut dengan kodokan terus ditempa berkali kali sehingga akan terbentuk menjadi keris yang diinginkan.

Gambar terakhir adalah salah satu silsilah Mpu Keris yang ada sejak jaman Majapahit. Keturunannya sekarang masih menekuni profesi sebagai Mpu. Mpu yang sekarang sudah ada di generasi ke 17.

 

This slideshow requires JavaScript.